Monday, December 18, 2006

Choose Your Way To Success

Seorang pria menawarkan MLM terbaru kepada salah satu rekannya, akan tetapi rekannya merasa belum cocok dan menolak secara halus penawaran tersebut. Lalu dalam hati sang pria itu berkata, "mau dibantu untuk sukses, kok ngga mau", sampai kapan-pun orang seperti itu sulit untuk maju"Pernah mengalami hal demikian ?

Seorang wanita menjelaskan pentingnya perencanaan keuangan untuk masa depan kepada teman-teman arisannya dalam bentuk asuransi. Beberapa ada yang tertarik, tetapi ada pula yang kurang tertarik. Sang wanita langsung berpikir agak sinis kepada teman arisanya yang belum tertarik kepada penawaran dia.Pernah mengalami hal demikian ?

Seorang anak yang beruntung mendapat warisan orang tua, dan memutuskan untuk meneruskan usaha keluarganya. Kemudian dia berkata kepada teman-temannya yang notabene tidak seberuntung dia "Lebih enak usaha sendiri seperti saya, punya waktu yang bebas. Buat apa Anda bekerja untuk perusahaan?, Anda seperti diperas tenaganya" Pernah mengalami hal demikian ?

Anda tentu pernah mendengar kutipan yang mengatakan "Ada banyak jalan menuju Roma". Sama halnya dalam hidup ini ada banyak cara menuju tangga kesuksesan.Ada yang bisa berhasil dari usaha sendiri, kerja keras di MLM, asuransi, sales, karir sebagai seorang profesional, atau bahkan berhasil di dunia entertainment.
Setiap orang memiliki pilihannya masing-masing. Kalau ada yang merasa cocok di bidangnya tentunya dia dapat maksimal, tapi kalau sudah tidak cocok dan tidak suka akan menjadi kendala untuk orang tersebut. Cintai apa yang Anda kerjakan.

Beruntunglah bagi mereka yang tinggal melanjutkan dan meneruskan sebuah bisnis keluarga yang sudah lama dirintis dan diwariskan kepada anaknya. Tinggal ujiannya adalah bagaimana sang anak dapat mengelola lebih baik dari orang tuanya. Tapi patut diacungi jempol pula bagi mereka yang mulai dari nol dan tidak memiliki apa-apa, sampai-sampai mereka harus bekerja dari jam 9 -5 sore. Tentunya tantangan dan ujiannya pun cukup besar.
Ada yang berhasil di karir sebagai profesional mulai dari level staf, Ada pula yang berhasil menjadi seorang sales setelah mengalami banyak penolakan.

Anda tidak pernah bisa memaksakan seseorang untuk mengikuti jejak langkah Anda.Anda tidak pernah bisa memaksakan kehendak Anda agar orang lain mau mendengarkan Anda.Anda tidak pernah bisa memaksakan produk Anda ke semua orang agar mau memakainya.

Kalau ada yang menolak Anda, bukan berarti dia akan gagal, bukan berarti dia berpikiran sempit, bukan berarti dia tidak ada keinginan untuk maju. Mari lihat dari kacamata yang positif. Mungkin dia memiliki jalannya sendiri untuk sukses. Mungkin dia sudah menentukan langkah apa yang akan diambil untuk masa depannya.

Jika Anda seorang pemilik usaha bukan berarti mereka yang bekerja sebagai profesional lebih buruk dari Anda. Jika Anda seorang agen MLM, bukan berarti mereka yang tidak bergabung dalam komunitas MLM Anda adalah orang gagal. Jika Anda seorang agen asuransi, bukan berarti mereka yang belum bergabung tidak memiliki visi mengenai perencanaan keuangannya di masa mendatang. Begitupula sebaliknya.

Mari selalu berpikir yang positif kepada orang lain. Apapun profesi yang dijalani, Apapun langkah yang diambil, Apapun keputusan yang diambil, adalah upaya untuk mencapai hidup yang lebih baik.

See You at the Top


Wednesday, November 29, 2006

Self-Reflection

Situasi tenang sambil diiringi musik instrumen atau suara burung berkicau adalah momen yang paling tepat untuk melakukan perenungan, meditasi, ataupun hanya sekedar untuk menurunkan gelombang pikiran seseorang yang mungkin sedang stress.

Ditengah kesibukan orang kota, rasanya hampir tidak punya waktu untuk melakukan hal tersebut diatas. Saya mengamati dan mendengar sendiri dari beberapa rekan yang mulai beraktivitas kerja mulai 8 pagi hingga larut malam sekitar pukul 10 malam atau bahkan lebih larut lagi. Jadi banyak orang berpikir bahwa tidak ada waktu untuk melakukan perenungan atau refleksi diri.

24 jam tidak cukup ?
Apakah kita benar-benar sibuk ?
Atau malah ada masalah dengan pengaturan waktu kita ?

Kalau Anda perhatikan para rohaniwan dari Agama manapun, umumnya mereka memiliki saat-saat teduh dimana waktu untuk tenang, refleksi diri, dan berdoa rutin dilakukan. Lalu apa reaksi dalam kehidupan sehari-hari mereka ?. Anda bisa perhatikan sendiri pembawaan diri, dan cara mereka menanggapi masalah tertentu.

Mungkin sebagian orang akan bertanya, Mengapa kita perlu melakukan perenungan atau refleksi ke dalam diri masing-masing ?Hal ini menjadi sangat penting karena setiap orang diajak untuk mau melihat ke dalam dirinya masing-masing apa yang sudah diperbuat dan apa yang belum, sudah benarkah tindakan yang dilakukan, apakah diri kita yang selalu benar ?

Atasan memarahi bawahannya karena tidak pernah benar menjalankan instruksi. Tapi apakah atasan ini pernah memberikan pengarahan yang baik ?, apakah ini sudah menjadi perenungan untuk si atasan ?
Orang tua memarahi anak yang selalu huru hara, tapi apakah orang tua sudah memberikan perhatian yang baik untuk keluarga khususnya untuk anak-anaknya ?

Manusia memiliki ego-nya masing-masing. Sangatlah manusiawi memang. Tapi ketika ego sudah mulai mengontrol hidup seseorang, disinilah umumnya sebagai pemicu ketidakharmonisan hubungan baik itu di lingkup kerja, keluarga, hubungan teman.

Maka mengapa refleksi ke dalam diri menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan, adalah agar kita mau mengkoreksi diri kita sendiri. Terkadang manusia paling mudah mengkoreksi orang lain, tapi saat orang lain ingin mengkoreksi diri kita tingkat penolakan umumnya jauh lebih besar. Oleh karena itu ketika Anda tidak mampu dan tidak mau menerima koreksi dari luar, Anda harus koreksi sendiri apa yang sudah Anda lakukan untuk orang lain.

Cari waktu dan tempat yang terbaik bagi Anda untuk melakukan refleksi diri mulai saat ini.

Friday, November 10, 2006

Past Event : Sales Training

Topics: Secrets of Sales Success

Setiap Kesuksesan seseorang tidak terjadi secara kebetulan, tidak juga terjadi semata-mata karena nasib seseorang lebih baik dari yang lain. Akan tetapi selalu ada cara dan rahasia dibalik keberhasilan seseorang. Hal ini berlaku dalam segala bidang, begitupula dalam bidang sales. Dalam road-show training ini akan dibagi beberapa inspirasi dan tips bagaimana memaksimalkan potensi dalam diri seseorang untuk mencapai target sales yang ditentukan.

Jakarta
Date : 13 - 17 November 2006
Venue : Balai Kartini

Time : 13.00 - 17.00 WIB

Semarang
Date : 20 November 2006
Venue : Hotel Horison
Time : 13.00 - 17.00 WIB

Surabaya
Date : 22 November 2006
Venue : Garden Palace
Time : 13.00 - 17.00 WIB

Bandung
Date : 24 November 2006
Venue : Grand Aquila Hotel
Time : 13.00 - 17.00 WIB

Medan
Date : 27 November 2006
Venue : Grand Angkasa Hotel
Time : 13.00 - 17.00 WIB

Note : To invite the speaker to your event, please contact via email :
mukkuang@gmail.com


Friday, November 03, 2006

Give and Take


Apa yang paling menyenangkan dalam hidup ini, tanya seorang orang tua kepada anaknya. Sang anak-pun menjawab paling senang kalau menerima hadiah, tidak hanya pada hari ulang tahun, tapi kalau bisa tiap hari.
Memang tidak bisa dipungkiri kalau yang namanya menerima sesuatu apalagi kalau yang memang kita tunggu-tunggu adalah momen yang paling menyenangkan. Menjadi objek yang diberikan sesuatu oleh pihak lain sangat diharapkan oleh beberapa orang. Tapi bagaimana kalau menjadi subjek yang memberikan sesuatu ke orang lain ?

Umumnya pernyataan seseorang akan mengatakan seperti demikian "Saya akan memberi kalau saya diberi lebih dahulu, biar tidak rugi", Kalau saya memberi lebih dulu, untungnya saya apa?" Pernah mendengar pernyataan serupa ?, atau mungkin kita sendiri pernah mengatakan demikian.

Apa sih yang harus diberi ?
Apa sih yang harus dibagi ?
Rejeki-kah ?, Uang-kah ?, Harta-kah?, Perhatian-kah?

Semua dikembalikan kepada masing-masing individu, apa yang mau dibagi dalam hidupnya untuk orang lain. Inti dari Berbagi bukan kepada Apa yang di bagi tetapi lebih kepada Bagaimana Anda berbagi.
Anda bisa saja memberi sebagian profit Anda, Anda bisa saja berbagi perhatian Anda kepada orang yang membutuhkan, Anda bisa saja berbagi ilmu ke orang lain, tetapi yang paling penting adalah apakah semua itu dilakukan atas pemikiran untung-rugi atau memang datang dari dalam diri Anda.

Life is not about Taking from Others, but Giving to Others

Thursday, November 02, 2006

Sales = Service


Seorang Sales Manager melakukan proses interview kepada 2 kandidat salesman. Lalu sang Manager mulai bertanya kepada kandidat ke-1"Mengapa saya harus merekrut Anda?"Jawab kandidat pertama dengan nada yang sedikit sombong "Saya punya puluhan tahun pengalaman di dunia sales mulai dari asuransi, otomotif, bank, dll"

Meskipun memiliki segudang pengalaman sang Manager tampaknya masih kurang terkesan.

Sang Manager masih ingin mencoba melakukan tes untuk kandidat ke-2. Dengan pertanyaan yang sama dia bertanya "Mengapa saya harus merekrut Anda?" Lalu jawab kandidat ke-2 dengan mimik wajah yang tulus "Saya senang membantu orang lain, Saya suka pekerjaan yang sifatnya bertemu orang banyak, Saya senang melayani orang, dan ini yang membuat saya ingin mencoba di dunia sales meskipun saya tidak memiliki puluhan tahun
pengalaman"

Untuk lebih meyakinkan keputusannya, sang Manager mencoba membiarkan kedua kandidat melakukan percobaan menjual kepada pelanggan selama 1 hari. Setelah dievaluasi secara mengejutkan keduanya berhasil menjual dalam jumlah sama. Karena Sang Manager hanya butuh 1 salesman maka dia memutuskan untuk merekrut kandidat yang ke-2.

Kemudian Direktur Utama menanyakan ke sang Manager, apa alasan Anda merekrut kandidat ke-2, padahal dia tidak memiliki pengalaman.Yang menjadi alasan utama saya, jawab sang Manager adalah :"Perusahaan kita mencari Salesman yang tidak hanya menjual, tapi juga mau melayani pelanggan, dan saya melihat kandidat ke-2 memiliki itu. Kandidat ke-1 memang memiliki pengalaman, tapi semangat melayani tidak terlihat, dan saya tidak yakin akan ada repeat order"

Apa yang bisa kita pelajari dari cerita diatas ?

Salesman tidak hanya bertugas Menjual, tapi juga Melayani.

Jika Anda seorang salesman yang memiliki puluhan tahun pengalaman, Anda sebenarnya sudah memiliki modal, tetapi semua pengalaman tidak menjamin dalam menjual jika dari dalam diri tidak ada semangat melayani.

Jika Anda seorang Sales Manager yang memiliki banyak tim sales, Bangun tim Anda sebagai Good Service Sales Team. Karena dengan Good Service, maka Good Sales Result akan mengikuti. Jika Anda memiliki salesman
yang pandai, mengerti product knowledge, apakah dia sudah baik dalam hal Service ?

Banyak orang berpikir bagian Melayani Customer itu adalah pekerjaan Customer Service bukan pekerjaan seorang salesman. Seorang salesman hanya fokus kepada bagaimana terus menciptakan penjualan.Jika Anda juga berpikir hal yang sama, lebih baik Anda mengubahnya karena tanpa service, tidak ada sales, tidak ada repeat order, tidak ada yang namanya customer satisfaction.

Jumlah salesman yang mengerti seluk beluk produknya tergolong dalam mayoritas, tapi jumlah salesman yang mengerti bagaimana membuat customernya senang masih dalam golongan minoritas. Anda mau ikut golongan yang mana ?

Pemahaman yang baik dengan produk yang dijual hukumnya wajib. Dan pemahaman akan produknya akan sia-sia jika tidak didukung dengan pelayanan yang baik dari salesman.

Mau membuat customer Anda 'Mad' atau 'Happy'?, it's a matter of Your Service.

Friday, October 27, 2006

Plan Your Life

Tahun 2006 akan berakhir dalam hitungan bulan, tepatnya 2 bulan lagi terhitung sejak saya menulis artikel ini.Rata-rata perusahaan atau organisasi mulai membuat perencanaan untuk tahun 2007 mulai dari strategi bisnis yang baru, budget planning, strategi marketing, dan perencanaan lainnya. Intinya harus ada perubahan atau istilah kerennya adalah 'breakthrough'. Jadi harus dahsyat hasilnya di tahun 2007.

Kalau sebuah organisasi dengan jumlah karyawan dan bisnis yang besar saja bisa membuat rencana di tahun 2007, lalu bagaimana dengan Anda seorang diri?

Saya teringat sebuah pepatah yang mengatakan "IF YOU FAIL TO PLAN, YOU PLAN TO FAIL"
Apapun yang Anda kerjakan seharusnya ada sebuah rencana sebelum pelaksanaan.
Seorang komandan menyusun rencana perang sebelum mulai perang
Seorang salesman menyusun rencana prospekting sebelum mulai menjual
Seorang wirausaha menyusun rencana bisnis sebelum menjalankan bisnisnya
bahkan sebuah keluargapun kalau mau rekreasi ada rencana sebelumnya

Apalagi hidup seseorang jika tidak ada rencana, bisa Anda bayangkan akan kemana arahnya ?

Sebuah rencana (plan) layaknya sebuah peta. Anda tahu mau pergi kemana, tetapi dengan bantuan peta akan jauh memudahkan Anda. Sama halnya Anda memiliki target di tahun 2007, tetapi dengan rencana yang jelas akan membantu Anda untuk pencapaian target. (Goal + Written Plan = Success)

Saatnya bagi Anda untuk mulai memikirkan....
Apa yang ingin Anda alami ditahun depan,
Apa yang ingin Anda selesaikan tahun depan,
Terobosan baru apa yang ingin Anda lakukan,

Hal yang paling mudah yang dapat Anda lakukan adalah mengevaluasi semua hal yang telah Anda kerjakan di tahun 2006, untuk panduan sebuah perubahan di tahun berikutnya.
Target dan Harapan Anda di tahun 2007 lebih Wah! dibanding 2006, maka konsekuensinya Action Andapun harus Wah!. Anda tentu tidak bisa menggunakan kebiasaan lama, metode lama untuk mencapai sesuatu yang baru. "If You Do the Same Thing, You'll Get the Same Result"

Are You Ready for the Challenge?
Suka tidak suka, Mau tidak mau, tahun berikut pasti akan datang.
Keputusannya tinggal di tangan Anda mau menjadi luar biasa atau cukup menjadi biasa di tahun yang akan datang.

Jika Anda bisa membuat rencana yang spektakuler untuk perusahaan dimana Anda bekerja sekarang, mengapa tidak untuk hidup Anda sendiri. Bayangkan hidup Anda sama pentingnya dengan sebuah perusahaan besar. Make Your Plan, Work Your Plan.

Tuesday, October 10, 2006

Life is an Echo

Berikut adalah cerita yang saya kutip dari International best seller book "You Can Win" oleh Shiv Kera :

Seorang anak marah kepada ibunya dan berteriak "Saya benci kamu, Saya benci kamu" Berkali-kali dia meneriakkan kalimat yang sama. Dengan emosi akhirnya anak ini pergi dari rumah dan menuju ke sebuah bukit dan meluapkan kekesalannya di sana sambil berteriak kembali "Saya benci kamu, Saya benci kamu, Saya benci kamu"Karena dia berada diatas bukit, maka terdengarlah gema yang menyuarakan sama persis dengan apa yang keluar dari mulut anak tersebut.

Ini merupakan pertama kalinya dia mendengar gema, dan dia menjadi ketakutan. Segera dia berlari pulang ke rumah dan meminta perlindungan dari ibunya. Setelah menceritakan apa yang terjadi, Ibunya mengerti kejadian yang sebenarnya dan menyuruh anaknya kembali ke bukit dan berteriak lebih kencang mengatakan "Saya mencintai Anda".Sang Anak langsung kembali ke bukit dan berteriak, dan dia mendengar gema yang sama persis mengatakan "Saya mencintai Anda"

Apa yang kira-kira bisa kita pelajari dari cerita yang luar biasa ini ?"We get back what we give", kita akan mendapatkan kembali apa yang kita berikan. Cerita ini sebenarnya ingin merefleksikan hidup manusia. Manusia terkadang mengeluh dan protes terhadap apa yang diterimanya apalagi kalau yang diterimanya bukanlah sesuatu yang diinginkan, tapi mereka lupa apa yang telah diberikan sebelumnya. Apa yang kita perbuat, tentunya kita akan menuai konsekuensi.

Jika kita memberikan sesuatu yang positif, tentunya kita akan menerima kembali sesuatu yang positif.
Jika Anda ingin dicintai, Anda harus mencintai orang lain lebih dahulu.
Jika Anda ingin dibantu, Anda harus membantu orang lain lebih dahulu.
Jika Anda ingin diberi, Anda harus memberi orang lain lebih dahulu.

Letakkan diri Anda setelah orang lain. Apapun yang Anda kerjakan saat ini akan menjadi spektakuler hasilnya kalau Anda mulai memikirkan orang lain lebih dulu daripada memikirkan diri sendiri.

Salam sukses

Tuesday, October 03, 2006

Past Event: Motivation Training

Training Topic
Motivation: Reinventing Yourself

Day/Time
Saturday, 7 October 2006 (8.00 - 10.00 WIB)

Facilitators
Muk Kuang, S.Kom
- Trainer, Speaker on Motivation, Personal Development, Salesmanship, Public Speaking
- Contributor/Writer (Self-Development articles) in http://www.pembelajar.com/
- Senior Trainer, Astro Indonesia
- Former Honda Authorized Trainer, Honda Japan


Men Jung, S.Kom., MM
- Founder & Executive Director, PT Bintang Edukasi Semesta
- Co-founder, Mitradata Office Solutions
- Lecturer, Bina Nusantara University

Venue :
Wisma ChaCha, Puncak

Saturday, September 16, 2006

The Power within You

Pada sebuah festival kesenian seorang penjual balon melepaskan satu balon warna hijau ke udara, dan beberapa saat kemudian dia melepaskan satu buah balon lagi. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menarik perhatian pengunjung festival.Kemudian seorang anak berumur 6 tahun menghampiri penjual balon tersebut, dan bertanya "Kalau balon berwarna merah dilepaskan apakah bisa terbang ke udara juga ?"
Kemudian si penjual balon berkata "Yang membuat balon tersebut terbang ke udara bukan karena warnanya. Tidak peduli mau warna merah, hitam, biru, atau warna lainnya semuanya tetap bisa terbang. Karena yang membuatnya bisa terbang ke udara adalah gas yang terdapat dalam balon tersebut.


Cerita yang begitu luar biasa ini saya kutip dari buku international best seller karangan Shiv Kera berjudul You Can Win. Pada dasarnya balon dalam cerita tersebut sama seperti manusia.Manusia dapat berhasil mencapai puncak kesuksesan karena kekuatan yang dimiliki dari dalam dirinya sendiri. P.O.W.E.R atau Kekuatan seperti apa yang mampu membuat seseorang lebih berhasil dari sebelumnya ?

P = Positive
Apapun yang Anda pikirkan, Anda katakan, Anda perbuat lakukanlah dengan positif. Berawal dari pikiran atau mind-set kita. Jika Anda mau menanam dan memelihara mind-set yang negatif, konsekuensinya apa yang dihasilkan dari pikirkan tersebut tidak akan positif.

O = Optimist
Melihat kondisi sulit, mendengar komentar negatif orang lain terhadap kita, mengalami kegagalan terus menerus umumnya membuat kita menjadi down dan pesimis. Manusiawi sekali memang, tapi mau sampai kapan jadi pesimis ?, Seumur hidup ? Saya lebih memilih bangkit dan coba lagi. Gagal dan mengalami penolakan sudah biasa, tapi yang luar biasa adalah keyakinan dalam diri setiap orang.

W = Willingness
Yakin saja tidak cukup, seseorang memang harus ada kemauan dan action untuk mewujudkannya. Kalau ditanya mau berhasil ?, pasti semua mau berhasil. Tapi kata orang bijak will is not enough, you have to do. Kalau memang sudah tidak ada kemauan berhasil, ini perkara sudah repot. Orang tersebut harus menolong dirinya sendiri

E = Enthusiasm
Manusia kalau tidak punya antusiasme sama seperti mobil kehabisan bensin. Sebagus dan semahal apapun mobilnya kalau tidak ada bensin percuma saja. Sama seperti kita kalau punya impian yang luar biasa, mind-set yang positif, tapi ketika mulai action tidak punya antusiasme maka semuanya sia-sia.

R = Refill
Batu baterai saja ada waktunya habis, apalagi dengan kekuatan dalam diri kita. Adalakalanya kita memasuki masa sulit, sehingga kekuatan dalam diri kita semakin melemah. Apa yang harus kita lakukan ?Isi ulang (refill) kekuatan Anda. Dengan apa ?Isi dengan sesuatu yang mampu meningkatkan power Anda kembali. Baca buku, fokus pada achievement pada masa lalu, bangkitkan kembali potensi, masukkan informasi yang positif ke telinga Anda.

Jadi jangan khawatirkan latar belakang Anda, apapun pendidikan Anda baik itu lulusan lokal maupun lulusan impor, pesona fisik Anda cantik atau kurang cantik....karena bukan itu semua yang menentukan seberapa tingginya Anda akan mencapai kesuksesan tapi lebih kepada POWER yang ada dalam diri Anda.
Selamat mengembangkan Power Anda.

Monday, August 28, 2006

Challenge Yourself

Kejadian 1
Seorang salesperson di awal bulan diberi target untuk menjual 10 unit produk oleh atasannya, tapi salesperson tersebut merasa agak sulit menerimanya karena memang kondisi ekonomi yang ada sedang agak tidak stabil. Lalu si salespersonberkata, "Waduh Pak, jualan lagi susah, targetnya jangan besar-besar ya. Lima unit aja deh, Pak. Itu aja syukur sekali bisa terjual 5. Ok, Pak?”

Kejadian 2
Salespersondi awal bulan yang sama diberi target untuk menjual 10 unit oleh atasannya, dan salespersontersebut langsung menerimanya (senang ataupun tidak senang dengan target yang diberikan salespersontetap mengambilnya karena menganggap sebagai bentuk tanggung jawab).

Kejadian 3
Masih di awal bulan yang sama, salespersonyang lain juga diberi target yang sama yaitu menjual sebanyak 10 unit, dan mengambil tanggung jawab yang diberikan oleh atasannya. Tetapi dalam benak salespersonberkata, "Saya seharusnya bisa jual lebih dari 10 unit, target personal saya 12 unit, karena saya optimis bisa menjual lebih banyak."
Ketiga salespersontersebut diberikan sebuah tantangan yang sama, hanya respon yang diberikan berbeda. Ada 3 tipe manusia dalam merespon sebuah tantangan, yaitu:


1. Fear (Takut)
2. Face (Hadapi)
3. Create (Ciptakan)

Banyak orang ketika tantangan diberikan merasa tidak mampu dan akhirnya menurunkan standard yang diberikan. Takut bahwa tantangan tersebut tidak tercapai. Meskipun sudah ada orang yang mempercayai bahwa dia mampu, tapi kepercayaan dirinya belum muncul sehingga lebih memilih untuk tidak mengambil tantangannya. Inilah yang terjadi pada cerita pertama di mana salespersontersebut menawar target yang diberikan agar menjadi lebih kecil.
Tipe manusia yang kedua lebih baik dari yang pertama, karena dia mengambil tantangan yang diberikan, meskipun secara personal tidak terlalu senang tapi tetap akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi targetnya.
Tipe ketiga adalah yang cukup langka dan jauh lebih baik dari semuanya yaitu mereka yang mau menciptakan tantangan dalam hidupnya.


Umumnya mereka merasa bisa lebih dari apa yang diberikan. Apakah ini sebuah sikap arogan? Tergantung bagaimana cara pandang orang. Mari lihat dari sisi yang positif. Salesperson pada cerita ketiga tetap menerima target yang diberikan perusahaan, tapi secara pribadi dia juga berhak punya targetnya sendiri, dan luar biasanya dia optimis mampu menjual lebih banyak. Dia merasa dengan menciptakan tantangan dalam diri akan lebih merasa termotivasi dan semakin antusias untuk mengejar target.
Anda termasuk golongan yang mana?


Salam Sukses!
------------------------------------------------------------------------------------------
Artikel ini sudah dipublikasikan di situs www.pembelajar.com (sebuah situs pengembangan diri yang diprakarsai oleh Andreas Harefa dan web editor oleh Edy Zaqeus) Jika Anda ingin membaca artikel saya lainnya di web pembelajar.com silakan klik link berikut :
Positive Habit Development : http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=269
This Is Your Game : http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=625
Sponge Clean or Dirty : http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=531
Maximize Yourself : http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=296
-------------------------------------------------------------------------------------------

Wednesday, August 23, 2006

7 Laws of Self-Motivation


1. Ketahui Tujuan Hidup Anda
(Buat daftar hal yang paling Anda inginkan dan tanamkan dalam benak Anda setiap hari)

2. Fokus pada Prestasi
(Lupakan kegagalan yang pernah Anda alami, konsentrasikan pada kekuatan yang Anda miliki untuk mencapai tujuan Anda)

3. Selalu berpikir Bisa
(Hapus semua kata 'tidak bisa, tidak mampu, tidak sanggup' dan selalu affirmasi diri Anda dengan katakan Saya Bisa)

4. Isi otak dan pikiran dengan sesuatu yang positif
(Tubuh Anda perlu makanan sehat, begitupula Pikiran kita membutuhkan sesuatu yang positif, penuhi dengan informasi yang mampu memacu motivasi Anda, contoh : baca buku, pelajari kisah sukses orang lain, hadiri seminar)

5. Bangun kebiasaan yang positif
(Kebiasaan adalah hal kecil dalam hidup Anda tetapi punya dampak yang dahsyat. Mulai identifikasi kebiasaan mana yang perlu Anda ubah menjadi lebih positif)

6. Cintai apa yang Anda kerjakan
(Untuk apa Anda mengerjakan sesuatu yang tidak Anda sukai, Carilah sesuatu yang memang menjadi kesukaan Anda, dan maksimalkan diri Anda pada bidang tersebut)

7. Berasosiasi dengan komunitas positif
(Mau belajar musik, kursuslah dengan musisi bukan dengan olahragawan. Kalau mau lebih termotivasi, lebih semangat, lebih sukses, belajarlah dari mereka yang positif yang mau membagikan pengalamannya kepada Anda)

Tuesday, August 22, 2006

The Choice is in Your Hand

Siapa yang bertanggung jawab atas semua kondisi hidup Anda sekarang ?
Anda sendiri ? atau justru Orang lain ?

Banyak orang memilih untuk menyalahkan pihak lain seperti atasan mereka di perusahaan, keluarga atau pasangan hidupnya, sistem pemerintahan, dan ironisnya juga menyalahkan Yang Kuasa atas semua kegagalan yang di alaminya. Sayangnya tidak banyak yang menyadari bahwa peran dan tindakan yang mereka ambil di masa lampau adalah salah satu penentu atas apa yang terjadi pada hidupnya sekarang.

Apapun yang sudah Anda lakukan baik itu positif ataupun negatif, Anda sendirilah yang mengambil pilihan itu dan logikanya semua yang terjadi atas Anda adalah tergantung Anda sendiri bukan orang lain.
Anda beli motor untuk dikendarai, Anda memilih pekerjaan, Anda berasosiasi dengan kelompok tertentu, Anda membaca buku pilihan Anda, Anda menonton acara televisi, bahkan koran yang Anda baca, dan artikel yang Anda baca saat ini semuanya atas dasar pilihan yang telah Anda buat.

Semua pilihan yang Anda buat punya dampak untuk orang lain, terutama untuk diri Anda sendiri. Pilihan yang Anda ambil hari ini akan membawa dampak yang dahsyat untuk masa depan Anda.

Cara pandang dan cara kita memahami sesuatu yang terjadi disekeliling kita, semuanya murni tergantung pada diri Anda. Ketika Anda berkenalan dengan seseorang, Anda bisa memilih untuk melihat sisi baiknya atau fokus kepada kekurangan yang dimilikinya. Sebuah analogi mengenai gelas yang terisi setengah.Manusia memiliki pilihan bagaimana melihatnya. Jika Anda cukup optimis maka Anda akan mengatakan setengah penuh atau jika Anda begitu pesimis Anda akan mengatakan setengah kosong.

Mereka yang optimis akan cukup senang karena dibenaknya berpikir bahwa masih ada setengah gelas air yang dapat saya minum, sementara mereka yang pesimis akan mengeluh karena hanya berpikir setengahnya kosong dan menganggapnya sebagai kekurangan.
Dalam hidup ini, Anda dapat memilih untuk hanya melihat hambatan dan rintangan atau Anda justru memilih untuk melihat sebuah tantangan sebagai pengalaman unik dan baru.

Selamat mengambil pilihan !

Inspired from : E-book Born To Win (Everything that Happens To You Depends on You Alone)

Monday, August 21, 2006

Inspiring Quotes


Motivation is what gets you started. Habit is what keeps you going. (Jim Rohn)

You can motivate by fear. And you can motivate by reward. But both of these methods are only temporary. The only lasting thing is self-motivation.(Homer Rice)

When one door closes another door opens; but we so often look so long and so regretfully upon the closed door, that we do not see the ones which open for us.(Helen Keller)

What separates the winners from the losers is how a person reacts to each new twist of fate. (Donald Trump)

You don't have to be great to get started but you have to get started to be great. (Les Brown)

You can't have a better tomorrow if you are thinking about yesterday all the time. (Charles F. Kettering)

If you want to be successful, it's just this simple: Know what you're doing. Love what you're doing. And believe in what you're doing. (Will Rogers)

Any activity becomes creative when the doer cares about doing it right, or doing it better.(John Updike)