Monday, August 28, 2006

Challenge Yourself

Kejadian 1
Seorang salesperson di awal bulan diberi target untuk menjual 10 unit produk oleh atasannya, tapi salesperson tersebut merasa agak sulit menerimanya karena memang kondisi ekonomi yang ada sedang agak tidak stabil. Lalu si salespersonberkata, "Waduh Pak, jualan lagi susah, targetnya jangan besar-besar ya. Lima unit aja deh, Pak. Itu aja syukur sekali bisa terjual 5. Ok, Pak?”

Kejadian 2
Salespersondi awal bulan yang sama diberi target untuk menjual 10 unit oleh atasannya, dan salespersontersebut langsung menerimanya (senang ataupun tidak senang dengan target yang diberikan salespersontetap mengambilnya karena menganggap sebagai bentuk tanggung jawab).

Kejadian 3
Masih di awal bulan yang sama, salespersonyang lain juga diberi target yang sama yaitu menjual sebanyak 10 unit, dan mengambil tanggung jawab yang diberikan oleh atasannya. Tetapi dalam benak salespersonberkata, "Saya seharusnya bisa jual lebih dari 10 unit, target personal saya 12 unit, karena saya optimis bisa menjual lebih banyak."
Ketiga salespersontersebut diberikan sebuah tantangan yang sama, hanya respon yang diberikan berbeda. Ada 3 tipe manusia dalam merespon sebuah tantangan, yaitu:


1. Fear (Takut)
2. Face (Hadapi)
3. Create (Ciptakan)

Banyak orang ketika tantangan diberikan merasa tidak mampu dan akhirnya menurunkan standard yang diberikan. Takut bahwa tantangan tersebut tidak tercapai. Meskipun sudah ada orang yang mempercayai bahwa dia mampu, tapi kepercayaan dirinya belum muncul sehingga lebih memilih untuk tidak mengambil tantangannya. Inilah yang terjadi pada cerita pertama di mana salespersontersebut menawar target yang diberikan agar menjadi lebih kecil.
Tipe manusia yang kedua lebih baik dari yang pertama, karena dia mengambil tantangan yang diberikan, meskipun secara personal tidak terlalu senang tapi tetap akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi targetnya.
Tipe ketiga adalah yang cukup langka dan jauh lebih baik dari semuanya yaitu mereka yang mau menciptakan tantangan dalam hidupnya.


Umumnya mereka merasa bisa lebih dari apa yang diberikan. Apakah ini sebuah sikap arogan? Tergantung bagaimana cara pandang orang. Mari lihat dari sisi yang positif. Salesperson pada cerita ketiga tetap menerima target yang diberikan perusahaan, tapi secara pribadi dia juga berhak punya targetnya sendiri, dan luar biasanya dia optimis mampu menjual lebih banyak. Dia merasa dengan menciptakan tantangan dalam diri akan lebih merasa termotivasi dan semakin antusias untuk mengejar target.
Anda termasuk golongan yang mana?


Salam Sukses!
------------------------------------------------------------------------------------------
Artikel ini sudah dipublikasikan di situs www.pembelajar.com (sebuah situs pengembangan diri yang diprakarsai oleh Andreas Harefa dan web editor oleh Edy Zaqeus) Jika Anda ingin membaca artikel saya lainnya di web pembelajar.com silakan klik link berikut :
Positive Habit Development : http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=269
This Is Your Game : http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=625
Sponge Clean or Dirty : http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=531
Maximize Yourself : http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=296
-------------------------------------------------------------------------------------------

Wednesday, August 23, 2006

7 Laws of Self-Motivation


1. Ketahui Tujuan Hidup Anda
(Buat daftar hal yang paling Anda inginkan dan tanamkan dalam benak Anda setiap hari)

2. Fokus pada Prestasi
(Lupakan kegagalan yang pernah Anda alami, konsentrasikan pada kekuatan yang Anda miliki untuk mencapai tujuan Anda)

3. Selalu berpikir Bisa
(Hapus semua kata 'tidak bisa, tidak mampu, tidak sanggup' dan selalu affirmasi diri Anda dengan katakan Saya Bisa)

4. Isi otak dan pikiran dengan sesuatu yang positif
(Tubuh Anda perlu makanan sehat, begitupula Pikiran kita membutuhkan sesuatu yang positif, penuhi dengan informasi yang mampu memacu motivasi Anda, contoh : baca buku, pelajari kisah sukses orang lain, hadiri seminar)

5. Bangun kebiasaan yang positif
(Kebiasaan adalah hal kecil dalam hidup Anda tetapi punya dampak yang dahsyat. Mulai identifikasi kebiasaan mana yang perlu Anda ubah menjadi lebih positif)

6. Cintai apa yang Anda kerjakan
(Untuk apa Anda mengerjakan sesuatu yang tidak Anda sukai, Carilah sesuatu yang memang menjadi kesukaan Anda, dan maksimalkan diri Anda pada bidang tersebut)

7. Berasosiasi dengan komunitas positif
(Mau belajar musik, kursuslah dengan musisi bukan dengan olahragawan. Kalau mau lebih termotivasi, lebih semangat, lebih sukses, belajarlah dari mereka yang positif yang mau membagikan pengalamannya kepada Anda)

Tuesday, August 22, 2006

The Choice is in Your Hand

Siapa yang bertanggung jawab atas semua kondisi hidup Anda sekarang ?
Anda sendiri ? atau justru Orang lain ?

Banyak orang memilih untuk menyalahkan pihak lain seperti atasan mereka di perusahaan, keluarga atau pasangan hidupnya, sistem pemerintahan, dan ironisnya juga menyalahkan Yang Kuasa atas semua kegagalan yang di alaminya. Sayangnya tidak banyak yang menyadari bahwa peran dan tindakan yang mereka ambil di masa lampau adalah salah satu penentu atas apa yang terjadi pada hidupnya sekarang.

Apapun yang sudah Anda lakukan baik itu positif ataupun negatif, Anda sendirilah yang mengambil pilihan itu dan logikanya semua yang terjadi atas Anda adalah tergantung Anda sendiri bukan orang lain.
Anda beli motor untuk dikendarai, Anda memilih pekerjaan, Anda berasosiasi dengan kelompok tertentu, Anda membaca buku pilihan Anda, Anda menonton acara televisi, bahkan koran yang Anda baca, dan artikel yang Anda baca saat ini semuanya atas dasar pilihan yang telah Anda buat.

Semua pilihan yang Anda buat punya dampak untuk orang lain, terutama untuk diri Anda sendiri. Pilihan yang Anda ambil hari ini akan membawa dampak yang dahsyat untuk masa depan Anda.

Cara pandang dan cara kita memahami sesuatu yang terjadi disekeliling kita, semuanya murni tergantung pada diri Anda. Ketika Anda berkenalan dengan seseorang, Anda bisa memilih untuk melihat sisi baiknya atau fokus kepada kekurangan yang dimilikinya. Sebuah analogi mengenai gelas yang terisi setengah.Manusia memiliki pilihan bagaimana melihatnya. Jika Anda cukup optimis maka Anda akan mengatakan setengah penuh atau jika Anda begitu pesimis Anda akan mengatakan setengah kosong.

Mereka yang optimis akan cukup senang karena dibenaknya berpikir bahwa masih ada setengah gelas air yang dapat saya minum, sementara mereka yang pesimis akan mengeluh karena hanya berpikir setengahnya kosong dan menganggapnya sebagai kekurangan.
Dalam hidup ini, Anda dapat memilih untuk hanya melihat hambatan dan rintangan atau Anda justru memilih untuk melihat sebuah tantangan sebagai pengalaman unik dan baru.

Selamat mengambil pilihan !

Inspired from : E-book Born To Win (Everything that Happens To You Depends on You Alone)

Monday, August 21, 2006

Inspiring Quotes


Motivation is what gets you started. Habit is what keeps you going. (Jim Rohn)

You can motivate by fear. And you can motivate by reward. But both of these methods are only temporary. The only lasting thing is self-motivation.(Homer Rice)

When one door closes another door opens; but we so often look so long and so regretfully upon the closed door, that we do not see the ones which open for us.(Helen Keller)

What separates the winners from the losers is how a person reacts to each new twist of fate. (Donald Trump)

You don't have to be great to get started but you have to get started to be great. (Les Brown)

You can't have a better tomorrow if you are thinking about yesterday all the time. (Charles F. Kettering)

If you want to be successful, it's just this simple: Know what you're doing. Love what you're doing. And believe in what you're doing. (Will Rogers)

Any activity becomes creative when the doer cares about doing it right, or doing it better.(John Updike)