Situasi tenang sambil diiringi musik instrumen atau suara burung berkicau adalah momen yang paling tepat untuk melakukan perenungan, meditasi, ataupun hanya sekedar untuk menurunkan gelombang pikiran seseorang yang mungkin sedang stress.
Ditengah kesibukan orang kota, rasanya hampir tidak punya waktu untuk melakukan hal tersebut diatas. Saya mengamati dan mendengar sendiri dari beberapa rekan yang mulai beraktivitas kerja mulai 8 pagi hingga larut malam sekitar pukul 10 malam atau bahkan lebih larut lagi. Jadi banyak orang berpikir bahwa tidak ada waktu untuk melakukan perenungan atau refleksi diri.
24 jam tidak cukup ?
Apakah kita benar-benar sibuk ?
Atau malah ada masalah dengan pengaturan waktu kita ?
Kalau Anda perhatikan para rohaniwan dari Agama manapun, umumnya mereka memiliki saat-saat teduh dimana waktu untuk tenang, refleksi diri, dan berdoa rutin dilakukan. Lalu apa reaksi dalam kehidupan sehari-hari mereka ?. Anda bisa perhatikan sendiri pembawaan diri, dan cara mereka menanggapi masalah tertentu.
Mungkin sebagian orang akan bertanya, Mengapa kita perlu melakukan perenungan atau refleksi ke dalam diri masing-masing ?Hal ini menjadi sangat penting karena setiap orang diajak untuk mau melihat ke dalam dirinya masing-masing apa yang sudah diperbuat dan apa yang belum, sudah benarkah tindakan yang dilakukan, apakah diri kita yang selalu benar ?
Atasan memarahi bawahannya karena tidak pernah benar menjalankan instruksi. Tapi apakah atasan ini pernah memberikan pengarahan yang baik ?, apakah ini sudah menjadi perenungan untuk si atasan ?
Orang tua memarahi anak yang selalu huru hara, tapi apakah orang tua sudah memberikan perhatian yang baik untuk keluarga khususnya untuk anak-anaknya ?
Manusia memiliki ego-nya masing-masing. Sangatlah manusiawi memang. Tapi ketika ego sudah mulai mengontrol hidup seseorang, disinilah umumnya sebagai pemicu ketidakharmonisan hubungan baik itu di lingkup kerja, keluarga, hubungan teman.
Maka mengapa refleksi ke dalam diri menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan, adalah agar kita mau mengkoreksi diri kita sendiri. Terkadang manusia paling mudah mengkoreksi orang lain, tapi saat orang lain ingin mengkoreksi diri kita tingkat penolakan umumnya jauh lebih besar. Oleh karena itu ketika Anda tidak mampu dan tidak mau menerima koreksi dari luar, Anda harus koreksi sendiri apa yang sudah Anda lakukan untuk orang lain.
Cari waktu dan tempat yang terbaik bagi Anda untuk melakukan refleksi diri mulai saat ini.
Wednesday, November 29, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment