Dalam perjalanan dari bandara ke rumah, saya menyempatkan berbincang-bincang dengan supir taksi untuk menghilangkan kebosanan di tengah kemacetan. Saya menanyakan sudah berapa lama di perusahaan taksi ini. Lalu supir ini menjawab "Baru 2.5 tahun". Dengan rasa penasaran saya kembali menanyakan, "Sebelumnya bekerja di perusahaan taksi lain Pak ?",dan kemudian supir ini menjawab dengan santai "Saya sebelumnya adalah supir pribadi untuk sebuah keluarga", "Hampir kurang lebih 10 tahun saya menjadi supir pribadi", kenang supir tersebut.
Apa yang memutuskan Bapak untuk berhenti dan pindah ke perusahaan taksi ini?, tanya saya. Supir ini mulai mencurahkan perasaannya dengan bercerita bahwa suatu ketika ia tidak sengaja menghilangkan tiket parkir, dan sang majikan marah besar dan mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan perasaannya. Dua hari supir ini tidak masuk kerja karena memikirkan perkataan sang majikan. Sakit hati, sedih, kecewa menyelimuti perasaan supir ini saat itu. Akhirnya supir ini memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai supir pribadi dan pindah ke perusahaan taksi.
Meskipun supir ini tidak mengungkapkan perkataan apa yang terlontar dari majikannya dulu, tapi dari raut mukanya saat cerita masih terlihat kekesalan tersimpan. Pembaca yang setia, malam itu saya belajar suatu hal bahwa apa yang keluar dari mulut kita memiliki dampak yang sangat besar. Pada salah satu artikel saya di dalam buku Think and Act like A Winner yang berjudul Your Words can change everything, saya mengungkapkan bagaimana perkataan yang keluar dari mulut kita dapat mengubah sesuatu. Pengalaman hidup supir ini mengingatkan kita kembali bahwa perkataan yang keluar dari mulut kita perlu di jaga dengan baik dan positif
Mungkin dalam situasi tertentu kekesalan, amarah, emosi Anda memuncak, tapi sebelum Anda bertindak baik itu menegur atau memarahi, pikirkan lebih dahulu dengan kepala dingin. Tulisan ini bukan untuk menggurui, tapi tulisan ini menjadi permenungan kita bersama terhadap tingkah laku, perkataan, perbuatan yang sudah kita lakukan kepada rekan kerja, bawahan, keluarga, dan orang yang kita cintai. Saya teringat sebuah kata bijak yang luar biasa mengatakan "They may forget what you have said, but they will never forget how you made them feel". Mereka mungkin lupa apa yang pernah Anda katakan, tapi mereka tidak akan pernah lupa bagaimana Anda membuat mereka merasakannya
Mari mulai saat ini, Anda , saya dan kita semua membenahi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam mengeluarkan kata-kata. Perkataan kita bisa memotivasi orang, perkataan kita bisa menggerakan orang ke arah yang positif, tapi perkataan kita juga bisa membuat orang kecewa dan sedih. Mana yang Anda pilih teman?Tak peduli apa profesi Anda, politikus, artis, guru, manager, penyanyi, pengusaha, penjaga toko, perkataan yang keluar dari mulut Anda bisa memberi dampak bagi orang sekitar. Semoga kita semua bisa memilih apa yang sepantasnya keluar dari mulut kita dengan bijaksana.
No comments:
Post a Comment