Saya percaya warga yang baik tentu tak mungkin menghancurkan bangsa dimana ia dilahirkan, begitupun seharusnya capres dan cawapres kita. Semuanya pasti mengharapkan yang terbaik untuk negeri ini. Untuk itu proses pemilu presiden ini seharusnya menjadi ajang kompetisi yang sehat dan sportif. 'Pertunjukkan' yang akan disaksikan oleh jutaan mata warga Indonesia ini harus memperlihatkan sebuah sikap yang bijak, dewasa, dan santun. Bukan dengan tudingan, provokasi massa, dan isu negatif yang fakta dan datanya belum dapat dibuktikan dengan jelas. Bukan cercaan, sindiran, tekanan, keluhan, protes negatif yang selalu ingin di dengar masyarakat, tapi sebuah harapan, kerjasama, sinergi, optimisme, dan harmoni yang dirindukan oleh masyarakat.
Tulisan ini semata-mata ingin mengajak kita semua untuk lebih arif dalam bersikap, bertindak, dan bertutur kata, apalagi dalam konteks nasional. Saya ingat sebuah pesan yang sangat indah yang berbunyi Life is not about success or failure, but it's about meaning. Kehidupan ini bukan tentang keberhasilan atau kegagalan, tapi tentang sebuah arti. Kiranya ajang pemilihan presiden nanti di bulan Juli dapat memberikan sebuah arti/makna yang positif untuk bangsa ini, terlepas kandidat mana yang akan memenangkannya. Esensi yang terpenting terkadang bukan menang atau kalah, tapi apa kontribusi yang bisa diberikan untuk bangsa Indonesia.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai perbedaan,
Bangsa yang hebat adalah bangsa yang memiliki kesantunan dalam bersikap,
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang saling bergandengan tangan untuk bangkit.
May the best win the election.
May God bless Indonesia.
Salam Pemenang,
Muk Kuang
No comments:
Post a Comment